Sulawesi utara sebagai daerah yang kerukunan beragamanya terpelihara dengan baik, harus terus dijaga dan dipelihara. Malahan Kakanwil Kemenag Sulut Drs. H Halil Domu MSi mengingatkan agar kerukunan beragama ini harus berkesinambungan. "Karena itu umat beragama harus saling hormat menghormati dan menghargai,"Kata H Domu, kemarin.
H Domu yang didampingi Kasubag Hukmas/KUB Chintya Sepang SPAK mengakui, kerukunan beragama didaerah ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan umat beragama. Hal ini dibuktikan dengan berbagai iven kegiatan keagamaan yang melibatkan semua agama.
H Domu kemudian mencontohkan pelaksanaan Lebaran Ketupat di Kecamatan Tuminting. Menurutnya, umat muslim dan umat non muslim mampu berbaur."Semangat kebersamaan seperti ini harus terus dijaga dan dikembangkan,"ujarnya.
Disisi lain H Domu mengingatkan umat beragama untuk tidak cepat termakan isu-isu provokatif yang justru bisa menghancurkan kerukunan yang ada. Namum begitu dia sangat yakin, umat beragma di daerah ini tidak gampang disulut. Ini sudah dibuktikan dengan konflik horizontal yang terjadi di Maluku Utara dan Poso, tapi Sulut yang berada di tengah-tengah tidak terpengaruh, Sebaliknya, tokoh agama di daerah ini yang berinisiatif melakukan upaya rekonsiliasi."Bapak Gubernur Sulut SH Sarundajang bisa mendamaikan Maluku dan Maluku Utara. Tokoh agama di sulut ikut dalam upaya perdamaian di Poso,"Papar H Domu yang juga Ketua DPW Nahdatul Ulama Sulut ini.(http://sulut.kemenag.go.id).
H Domu yang didampingi Kasubag Hukmas/KUB Chintya Sepang SPAK mengakui, kerukunan beragama didaerah ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan umat beragama. Hal ini dibuktikan dengan berbagai iven kegiatan keagamaan yang melibatkan semua agama.
H Domu kemudian mencontohkan pelaksanaan Lebaran Ketupat di Kecamatan Tuminting. Menurutnya, umat muslim dan umat non muslim mampu berbaur."Semangat kebersamaan seperti ini harus terus dijaga dan dikembangkan,"ujarnya.
Disisi lain H Domu mengingatkan umat beragama untuk tidak cepat termakan isu-isu provokatif yang justru bisa menghancurkan kerukunan yang ada. Namum begitu dia sangat yakin, umat beragma di daerah ini tidak gampang disulut. Ini sudah dibuktikan dengan konflik horizontal yang terjadi di Maluku Utara dan Poso, tapi Sulut yang berada di tengah-tengah tidak terpengaruh, Sebaliknya, tokoh agama di daerah ini yang berinisiatif melakukan upaya rekonsiliasi."Bapak Gubernur Sulut SH Sarundajang bisa mendamaikan Maluku dan Maluku Utara. Tokoh agama di sulut ikut dalam upaya perdamaian di Poso,"Papar H Domu yang juga Ketua DPW Nahdatul Ulama Sulut ini.(http://sulut.kemenag.go.id).
